Batik, salah satu warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang telah diakui dunia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity, sejak 2 Oktober 2009. Banyak orang mengira tradisi batik hanya berkembang di daerah Jawa, terutama di wilayah Yogya, Solo dan Pekalongan, namun melalui pendataan budaya, batik telah berkembang ke seluruh pelosok Nusantara dengan gaya dan ciri khasnya masing-masing.
Selain pemaknaan yang adiluhung di setiap goresan motif batik, ilmu pengetahuan yang tersimpan dibaliknya pun tak kalah menarik! Ada ilmu-ilmu matematika dasar dan fisika yang bisa dikulik dari sebuah motif batik!
Dari berbagai motif batik, mulai dari sidomukti, parang, mega mendung, kita akan bisa melihat adanya motif yang berulang (iteratif). Dalam perspektif sains, pola yang berulang itu disebut fraktal. Fenomena fraktal mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti perulangan bentuk kristal es, brokoli, ranting pohon, petir, dan ranting-ranting pohon.
Fraktal merupakan salah satu bentuk geometri yang unik, berbeda dengan geometri garis dengan dimensi 1, bangun datar yang berdimensi 2, dan bangun ruang dengan dimensi 3. Dimensi bentuk-bentuk geometri fraktal berbentuk pecahan, geometri dalam batik misalnya.
Melalui ribuan data motif batik dan temuan geometri fraktal di balik batik, mengantarkan kami meraih Rekor MURI “Pencipta bagan Database Motif Seni Batik berdasar perhitungan Matematis dan Geometris” dan membuat aplikasi phyBatik. Melalui phyBatik kita bisa mempelajari desain batik dengan perangkat teknologi berbasis ilmu matematika dan Fisika.
Dengan semangat kemerdekaan, kami mengajak anak-anak Bapak/Ibu untuk ikut serta mengeksplorasi nilai-nilai tradisi dan ilmu-ilmu sains dengan cara yang interaktif dan atraktif melalui workshop “Batik Fisika for Kids”!